CV. Under Sky Agency

Tourism - Entertainment - Business Development - Construction

Jihana Gallery and Art

Jihana Gallery and Art merupakan perusahaan online yang masih dalam manajemen CV. Under Sky Agency. Kami menjual barang-barang fashion, handycraft, kesenian hingga barang antik. Tim yang diusung Jihana Gallery and Art merupakan tim berpengalaman dan sudah terbukti dalam hal kinerja maupun kepercayaan

BPC HIPMI Jepara Peduli Anak Yatim

Selasa (7/7) kemarin, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Badan Pengurus Cabang Jepara mengadakan acara sosial bertemakan "Berbagi rasa sesama saudara".

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Cerita Penipuan Online

Saat telepon tersambung, suara lelaki sekitar umur 35-40 tahun bernama Bpk. Iskandar menyambut dengan linglung....

Marine Marvel

Pemuteran is an ideal destination to enjoy peace, 
quiet and a stunning underwater temple.

           After a crazy week of work in Jakarta (or any of Indonesia's major cities), a weekend of diving in Bali - easily accessible, ever diver friends and I decided to make the most of it, heading off on a Friday morning to get in some fun dives at a new site for us - the underwater temple garden at Pemuteran.
           Pemuteran, in north Bali, is 30 kilometers from Gilimanuk Harbor, which link java and Bali. It's a four hour ride from Denpasar through beautiful countryside beaches on one side and green mountains on another, is a great place for relaxing.
           To be sure, we took our time getting there. Having arrived in Bali on the earliest flight from Jakarta, we had originally told the dive center in Pemuteran that we planned to do one afternoon dive followed by a night dive. But by the time we reached Adi Assri Hotel several hours later (after numerous food, coffee, photo and toilet breaks), we were tempted to cancel the sunset dive also, and just sip cocktails by the resort's pool overlooking the sea.

Night Life
           Luckily for us, though, Paul Turley from Sea Rovers Dive Center convinced us to overcome our laziness and do the sunset dive in the house reef, known as Pirates Bay, just a few meters from the dive center.
           Upon our arrival at the black-sand seafloor 10-12 meters below the surface, we were greeted by an army of pipefish. Whereas in the daytime these beautiful creatures flee from divers, our flashlight beams seemed to attract them. In more than 1,500 dives, never have I seen as many as pipefish in one place.
           During our 70-minutes dive, we encountered all sorts of wonderful critters on black sand, among them a massive school of razor fish, catfish, scorpionfish, lionfish, devilfish, seamoths, banded coral shrimps and hermit crabs. On surfacing, we couldn't stop raving about our discoveries.

Temple Time
           A main attraction for coming all the way here to dive is the underwater temple complex. As it's 30 meters below the surface - deep! - it was the site of our first dive (for safety reasons, the deepest dive on a day should be done first). It's also recommended to dive this site in the morning before the current gets too strong and makes it difficult to reach the temple.
           After a 10-minute boat ride, we were dropped off at a buoy attached by a rope to the temple at 30 meters. One by one, we made our way down, clinging on to the soft coral-covered rope.
           Because of the depth, the atmosphere around the temple complex is eerily silent and dim. We were all astounded by the site of the typical Balinese temple gate, which made us fantasize about an  ancient, sunken kingdom. Along with the gate are a temple wall, and numerous statues of Buddha, Ganesha and turtles.

By : Fransiska Anggraini (Weekender Magazine)

Cuplikan hasil Event Under Sky Agency Terbaru








Anda ingin mengadakan pesta seperti ini atau dengan tema lain?????
Hubungi kami di www.underskyagency.co.id

"We provide what you need..."

Penataan PKL Objek Wisata Jadi Prioritas



KOTA-Penataan pedagang kaki lima (PKL) di objek-objek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara menjadi prioritas saat ini. Langkah pembangunan sarana dan prasarana sudah dilakukan guna mendukung upaya tersebut. Hal itu disampaikan Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata pada Disparbud Jepara Zamroni Lestiaza.
Menurut Zamroni, penataan PKL agar terlihat rapi akan berpengaruh pada kenyamanan wisatawan. Konsentrasi itu akan semakin meningkat, mengingat moment libur panjang bagi para pelajar tidak lama lagi akan datang. "Secara ideal, penataan PKL selalu menjadi prioritas agar dari waktu ke waktu semakin baik, " ucapnya.

Dia menyebutkan, di PAntai Kartini sudah berlangsung pembangunan kios baru. 13 kios dibangun dengan bantuan dari Pemerintah Pusat. Namun, hingga saat ini masih belum ada kepastian kapan akan diserahkan.
"Penyerahan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi sudah. Saat ini, tinggal dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten. Kami sudah menanyakan soal penyerahan itu," ungkap Zamroni.
Karena belum ada penyerahan, lanjut dia, pihaknya belum bisa menata secara maksimal terhadap PKL. Selain kios, pihaknya juga masih menunggu penyerahan panggung hiburan dan juga kolam kecek. "Selain menunggu, kami tetap bersiap karena akan datang liburan panjang. Yang kami lakukan adalah perawatan rutin seperti pengecatan agar tampak indah,"" paparnya.

Kunjungan Wisatawan
Dalam kesempatan itu, Zamroni juga memberi informasi tentang penggantian kursi manajer Pantai Kartini. Manajer lama H. Djarwono yang memasuki masa pensiun digantikan Joko Wahyu S. yang sebelumnya manajer Museum Kartini. Selain itu, Joko juga masih ditunjuk merangkap menjadi manajer di Wisata Kuliner Pantai Pungkruk.
"Joko masih merangkap karena dinilai yang paling mampu. Kemudian pengganti Joko di museum Kartini adalah Subianto yang sebelumnya bertugas sebagai staf Bidang Kebudayaan Disparbud Jepara," kata Zamroni.
Dengan penggantian itu, Zamroni memiliki harapan agar pengembangan dua objek wisata itu makin baik di masa mendatang. Selain penataan PKL juga ketertiban lingkungan wisata secara umum semakin baik.
"Kalau untuk penataan PKL di Pantai Kartini yang masih perlu diperhatikan adalah yang di barat Kura-Kura Ocean Park (KOP)," tuturnya.
Disinggung soal perkiraan kunjungan wisatawan selama masa liburan sekolah, Zamroni menyebutkan, bisa puluhan ribu. Itu berdasar dari perincian, kunjungan di Pantai Kartini dan Pantai Bandengan bisa lebih dari 30.000 orang. Selain itu, ada Karimunjawa dan Pantai Benteng Portugis yang mencapai  2.000 pengunjung.
"Kunjungan terbanyak tetap saat momen Lebaran (Idul Fitri). Tapi, kami tetap berharap kunjungan saat liburan juga bisa maksimal. Untuk Karimunjawa mungkin selama liburan juga kurang maksimal dengan kondisi cuaca yang sudah mulai masuk timuran," papar Zamroni.

Source : Suara Merdeka

Pengertian Bar


Kata bar sendiri sebenarnya adalah kayu pemisah antara pembuat minuman dengan tamu. Maksudnya jika tamu itu mabuk, tidak dapat merusak minuman dan alat-alat Bar yang ada di dalam Bar tersebut.

Arti kata Bar pada umumnya adalah suatu tempat untuk membuat dan menjual minuman mulai dari minuman ringan, jus buah, bir hingga minuman keras/alkohol.

Macam-macam Bar menurut bentuknya :
  • Memanjang
  • Setengah lingkaran
  • Gabungan dari memanjang dengan setengah lingkaran
  • lingkaran penuh
Ruang Bar terdiri dari Bar Counter dan meja-meja, kursi bar, dimana tamu dapat duduk di sekitar Bar Counter atau di kursi. Dalam Bar Counter harus ada perlengkapan yang diperlukan :
  1. Rak display untuk memajang minuman.
  2. Drawer atau kabinet untuk menyimpan minuman, barang-barang groceries, dan lain-lain keperluan setelah bar tutup.
  3. Rak tempat menyimpan gelas-gelas.
  4. Lemari pendingin untuk mendinginkan minuman-minuman yang penyajiannya harus dalam keadaan dingin.
  5. Station atau meja kerja Bartender.
  6. Peralatan bar yang diperlukan.
  7. Bar Counter sebagai tempat untuk menyajikan menuman kepada tamu.
  8. Bar Stuhl adalah bangku atau kursi yang tinggi untuk duduk tamu.
Di luar wilayah Bar Counter terdapat meja dan kursi, dimana tamu duduk dan dilayani oleh pelayan (waitress/waiter).


Jepara Galeria Mall Entertainment Center

Sumber foto : metronews.com


Internusa siap mengucurkan dana Rp 70 M demi membangun Mall di Kota Ukir, Jepara

                Kota ukir yang menjadi sebutan untuk kota Jepara memiliki sebuah bangunan bekas bioskop (Bioskop Mutiara), namun sudah usang dan tak berfungsi. Banyak warga yang mempertanyakan juga mengkritik pihak pemerintah Jepara karena hal-hal tersebut. Berlokasi di pusat kota tepatnya 10 meter dari alun-alun Jepara Bumi Kartini, gedung bioskop mutiara menjadi pemandangan yang kurang menarik untuk di pertontonkan kepada para wisatawan lokal maupun asing. Beberapa warga ada yang berkata bahwa gedung tersebut akan di bangun super market dan ada juga yang berkata gedung tersebut akan di bangun pemerintah, tapi mayoritas warga tidakmengetahui kelak gedung bioskop itu akan dibangun menjadi apa.

                Kebingungan warga Jepara terjawab sudah pada hari Rabu 27 Maret 2013 oleh Bapak Budi Asmara selaku juru bicara PT. Internusa yang akan membangun Jepara Galeria Mall Entertainment Centre (JGMEC) di gedung bekas Bioskop Mutiara Jepara, Jawa Tengah. Investor yang bergerak di berbagai sektor ini akan mempersiapkan dana sekitar Rp 70 miliar untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan yang menurutnya terbesar di Jepara.

                Pak Budi A. Mengatakan bahwa Jepara Galeria Mall  Entertainment Centre ini akan akan dibangun pada lahan seluas 1.856 meter persegi dan ketinggian lebih dari 10 meter dengan beragam fasilitas yang berbeda. Beliau menuturkan, JGMEC akan menyediakan area parkir di basement, sedang lantai satu diperuntukkan mainan anak-anak dan pusat perbelanjaan Lantai dua akan menyajikan food court berupa indoor maupun outdoor serta bioskop dan family karaoke. Sedangkan lantai tiga adalah hotel bagi para wisatawan-wisatawan lokal maupun asing yang ingin menginap dengan akses pusat kota, terjangkau pusat perbeanjaan, souvenir khas Jepara dan menikmati tengah kota Jepara dari ketinggian. “Jadi, fasilitas yang akan kita bangun itu komplit”, klaim Pak Budi A. (27/03/13). Menurut penuturannya, pembangunan JGMEC di Jepara ini mempunyai banyak sisi positif seperti di kota-kota besar lainnya. Sehingga warga Jepara maupun wisatawan lokal dan asing tidak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk berbelanja sembari mencari hiburan yang sebelumnya hanya ada di kota-kota besar seperti Kudus, Semarang, dll.

                Selain fungsi tersebut, Jepara Galeria Mall Entertainment Centre ini dinilai akan mendongkrak perekonomian, karena secara otomatis akan meningkatkan perputaran uang serta menjadi mata rantai perekonomian di Jepara. Dalam wawancaranya, Pak Budi mengklaim bahwa akan banyak lowongan pekerjaan yang dapat dimasuki oleh warga Jepara dan mendirikan tenant sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk UMKM khas Jepara jika JGMEC berdiri.

                Menurut pengakuan Pak Budi A. untuk urusan lahan yang akan dibangun menjadi JGMEC sudah tidak ada masalah, sebab pihaknya sudah MoU dengan Perusda Aneka Usaha milik Pemkab yang menguasai sebagian lahan tersebut dan membeli beberapa lahan yang dimiliki warga setempat. Selain itu, pihaknya juga menyewa beberapa lahan dalam jangka waktu yang lama.

                Dengan penyelesaian aspek-aspek diatas bukan berarti tidak ada kendala sama sekali. Lambatnya berbagai perizinan dari Pemkab Jepara menjadi kendala dalam pembangunan JGMEC. Namun bukan berarti menjadi penghambat besar dalam pembangunan Jepara Galeria Mall Entertainment Centre, karena pihak-pihak dari investor terus berkoordinasi dengan Pemkab. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Jepara agar pusat perbelanjaan dan hiburan ini bisa segera dibangun”, tutup Pak Budi Asmara mewakili PT. Internusa.

Perbedaan Kopi Arabika dengan Robusta



Arabika
Biji kopi arabika ditemukan pada tahun 1753 yang bentuk bijinya datar dan berkarakter lebih asam, mengandung kafein sekitar 0,8 - 1,4 %. Waktu yang dibutuhkan dari berbunga sampai berbuah sekitar 9 bulan dan berbunga setelah hujan yang curah hujan secara optimalnya 1.500 - 2.000 mm, sehingga temperatur yang optimal (rata-rata 2 tahun) adalah 15 - 30 derajat celcius. Akar tumbuh lebih dalam dan pertumbuhan maksimumnya antara 1.000 m hingga 2.000 m serta dapat memproduksi sebanyak 1.500 - 3.000.

Robusta
Kopi jenis robusta memiliki karakter rebusan yang lebih pahit dan bijinya berbentuk lebih oval, dengan kandungan kafein lebih tinggi dari arabika yaitu sekitar 1,7 - 4,0 %. Namun Robusta berumur lebih muda daripada arabika, karena ditemukan pada tahun 1895 yang berbunga tidak tetap dan waktu yang dibutuhkan dari berbunga sampai berbuah sekitar 10 - 11 bulan. Saat buah matang masih berada di pohon, berbeda dengan arabika yang jatuh dari pohon ketika buahnya matang. Akar dari robusta lebih dangkal dan pertumbuhan maksimumnya lebih sedikit dari arabika yag hanya sekitar 0 - 700 m, tapi dapat memproduksi lebih banyak sekitar 2.300 - 4.000 . Kopi jenis robusta memiliki curah hujan optimal 2.000 - 3.00 mm dan temperatur optimalnya (rata-rata 2 tahun) sekitar 24 - 30 derajat celcius.

Lobster Bar at Bayfront Villa Jepara


Lobster Bar @ Bayfront Villa Jepara
Restoran yang terletak di Jl. Universitas Dipenogoro Teluk Awur Jepara ini memiliki tempat yang strategis dengan pemandangan langsung menuju pantai dan suasana tenang diantara persawahan Desa Teluk Awur sehingga cocok bagi para pebisnis dan keluarga yang ingin makan malam ataupun menikmati liburan. Dengan konsep outdoor, indoor dan mini gazebo di pinggir pantainya membuat konsumen dapat memilih tempat makan sesuai yang diinginkan.

Tempat mengadakan acara yang nyaman, itu juga termasuk dalam sebuah konsep dari Lobster Bar. Suasana jauh dari pemukiman penduduk, nyaman, keamanan terjamin, menu yang banyak pilihan serta sesuai budget yang dimiliki dan lahan parkir yang cukup luas. Dengan kualitas yang dimiliki membuat Lobster Bar sering mendapat reservasi untuk acara-acara bahkan meeting perusahaan dari luar kota.

Kenapa dinamakan Lobster Bar??
Ya, tentu saja menu sajian Lobster yang menjadi ikon restoran yang satu manajemen dengan Bayfront Villa Jepara ini. Menu fresh seafood di Lobster Bar bervariasi, mulai dari lobster, kerapu, kepiting, dan ikan patin semua sebelum disajikan masih dalam keadaan hidup (fresh). Dengan olahan chef dari Lobster Bar, menjadikan menu fresh seafood yang akan menggoyang lidah dan memanjakan tamu di Lobster Bar.

Bagi yang tidak menyukai seafood, apakah tetap bisa makan di Lobster Bar??
jawabannya tentu sangat bisa, karena Lobster bar juga menyediakan Western food dan Asian food. Mulai dari appetizer, fresh salad, soup, main course, hingga dessert semua tersaji di Lobster Bar.Seperti yang tertulis diatas, bahwa pengolahan bahan makanan di pegang oleh chef dari Lobster Bar yang akan memanjakan lidah penikmatnya.

Tanpa berpikir panjang dan membuat pilihan, tentu Lobster Bar akan menutup kebimbangan menjadi satu kepastian untuk menikmati fresh seafood di Jepara menuju Lobster Bar di Bayfront Villa Jepara. Lebih dari sekedar rasa lapar untuk datang ke Lobster Bar melainkan rasa ingin mencoba dan ingin kembali lagi.



Jika Anda ingin mengadakan acara (pernikahan, pesta, meeting, dll) di Lobster bar, silahkan hubungi Under Sky Agency.

JACT Charity Night


JACT Charity Night

JACT (Jepara Air Soft and Cosplay Team) adalah salah satu komunitas unik di kota Jepara yang anggotanya mayoritas masih menyandang status pelajar maupun para pemuda-pemudi yang sudah bekerja. Dengan persatuan dan jiwa solidaritas yang tetanam di diri para anggotanya, JACT akan mengadakan malam amal yang lebih apresiatif dan eksploratif. Tujuan utamanya sangat jelas dan tidak terlalu muluk-muluk, yaitu membantu salah satu warga Desa Margoyoso Gg. Kauan 3 No.72 RT 06/RW 03 Kalinyamatan Jepara 59467 yang bernama Nurul Mu'asyiroh yang mengidap penyakit tumor mata sehingga diharuskan operasi. Operasi tersebut membutuhkan dana kurang lebih 50 juta rupiah, sedangkan orang tua Nurul kurang mampu untuk membiayainya.
Dengan semangat, kerja sama tim, dan bantuan dari beberapa pihak personal maupun perusahaan yang mau ikut berpartisipasi, JACT menetapkan bahwa realisasi JACT Charity Night akan diadakan pada tanggal 23 Februari 2013 malam di Alun-alun kota Jepara. Dilihat dari sisi penetapan waktu dan tempat sangatlah bagus dan berpotensi karena tepat saat malam minggu serta berlokasi di pusat kota Jepara yang sangat padat pengunjung ketika malam minggu.
Dari hasil time & location setting sudah memberi prospek hasil yang sangat baik, "tapi tinggal warga jepara mas, mereka peduli apa enggak.....rame kayak apaan tau tapi kalo warganya punya ego tinggi dan enggak punya rasa solidaritas juga hasilnya DISSAPOINTED" komentar salah satu warga yang mengetahui akan ada acara tersebut. Selama niat dan perbuatan kitarealisasikan terutama acara ini untuk beramal dan mengumpulkan sumbangan jadi hasil berapapun adalah anugerah dari Tuhan YME, harus kita syukuri.


Jepara adalah kota kita, desa kita, tanah lahir kita, tanah lahirnya emansipasi wanita, tanah wisata yang indah dan penuh dengan kekayaan alam jadi mari kita bergotong royong untuk memajukan Jepara dan saling membantu sesama warga..... jadilah seorang yang Talkless do more bukan orang yang No action talk only

Hidup Jepara, hidup komunitas-komunitas yang positif.....

Being healthy requires slow and steady progress and a long-term plan - not a quick fix


Being healthy requires slow and steady progress and a long-term plan - not a quick fix

You've heard the stories, perhaps even survived the procedures - and now you can't wait to tell the tale of how the quest for beauty knows no pain, and that all is fair in love and war and the pursuit of youth and health. After all, looking good has never felt so good. A little nip here, a tuck there, not to mention the tempting variety of weight-loss methods including - but not limited to - stomach-stapling, taking laxatives or (gasp!) developing an addiction to meth.

Yes, we do go to extremes when it comes to how we look, because, even though these quick fixes generally fail, there is always the hope that they might just work. But have we considered the true cost should these weight-loss and beauty schemes turn out to be scams, both physically and financially? Have we not also heard of the horror stories and the not-so-happy endings?

And why it so hard for us to put into practice the simple truth - that the best way to lose weight is to eat less and exercise more?

Forget the overnight beauty tips and weight-loss tricks. Instead, try these time-tested methods that are sure to help you win the battle of the bulge ... and then some.

1. M-o-v-e!
    Whoever told you that you could sit on the couch all day, gorge on your favorite snacks and lose weight at the same time just by drinking some  mysterious magic potion that costs about the same as your Tiger Wood-signed golf club is, face, a con artist. All your body is developing is a medical almanac full of diseases when it doesn't get enough exercise.
the first thing a good doctor will tell you when you ask about living a healthier life is to start moving. The more your muscles get the exercise they need, the more they keep your skin tight and  tucked and your heart racing like a 17-year-old. So, ditch the cool ride and start walking.
Pronto!

2. The Power of Sex
    During the past two decades, scientists have found that sex releases good hormones and other chemical substance in the immune system.What's more, regular sex helps keeps your focus sharp. Kissing and touching are both important for mental (and therefore physical) health. So invest in some sexy lingerie and soothing midnight tunes - and follow Marvin Gaye's advise for some sexual healing.

3. Breakfast of Champions
    Nutritionists swear that the most important meal of the day is the first one. What you eat for breakfast sets the tone for the rest of your meals. It is crucial that you eat a hearty meal (preferably rich in fiber and protein) that won't leave you longing for the bag of chips someone left in the office pantry at 10:30 a.m. A satisfying breakfast works wonders in controlling cravings even on the most stressful days. So the next time you're thinking of skipping breakfast - don't.
4. No Smoking, Please
    this is  a known fact: The substances that lurk in a cigarette are more than enough to set off the trigger happy cancer cells in you body. This is also a known fact: Smoking leaves your skin parched and wrinkled. And there's no easy way to say this, but people who smoke have a hugely reduced chance of reaching old age. So whether you're looking to stay young, beautiful or healthy cigarettes are just all around bad for you. Put it out now. Really.
5. Water Works
    This is something we've all known for quite some time now: Water is good for the body. There are health therapies that focus specifically on the benefits of drinking a certain amount of water every day. some day eight glasses of water a day keeps the doctors away - and for most people it really works. Keeping your body well hydrated means you'll be spared some of the most persistent symptoms associated with dehydration, such as headaches, skin rashes, sleepiness, drowsiness and fatigue. so drink and be merry. Or, you know, just drink.


Source : WEEKENDER Magazine

Karimunjawa Diakui Semarang


KOTA - Memasuki tahun kunjungan Jawa Tengah 2013, pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencar melakukan promosi. Ada tiga destinasi utama yang ditawarkan pada wisatawan, yaitu Borobudur  (Magelang), Sangiran (Solo), dan Karimunjawa (Semarang). Di berbagai media promosi, tiga destinasi utama itu selalu dimunculkan. Seperti di laman resmi program visit Jateng, visitjawatengah.com.
Sayangnya, dalam program sebesar ini nampak tak ada koordinasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Karimunjawa yang secara teritorial masuk dalam wilayah Kabupaten Jepara, dengan serta-merta menjadi andalan destinasi bagi Kota Semarang.
“Pemerintah Jepara tahu kalau Karimunjawa sebagai salah satu destinasi Visit Jateng 2013, tapi tidak diberitahu sebagai bagian destinasi untuk Semarang,” ujar Mulyaji, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara.
Lebih lanjut kepala dinas yang biasa disapa Lilik itu memaparkan, sampai saat ini wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa lebih banyak melalui Jepara. Jadi, kalau Karimunjawa dalam promosi visit Jateng dimasukan dalam distinasi Kota Semarang jelas merugikan Jepara. “Yang dari Semarang paling hanya 20%,” katanya.
Dalam satu bulan terakhir, Dinas Pariwisata Jepara mencatat belum ada lonjakan wisatan yang signifikan. Sejauh ini, kapal-kapal yang melayani penyebrangan ke Karimunjawa masih banyak mengangkut warga Jepara yang mempunyai kepetingan di Karimunjawa atau sebaliknya.
“Mungkin masih dipengaruhi musim baratan, sehingga banyak wisatawan yang khawatir setelah di Karimunjawa tidak bisa kembali ke Jepara sesuai waktu yang telah direncanakan,” terang Lilik. (JR-Jaringnews.com)