Selamat datang di celotehan saya kembali, kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang
Tenun Troso Jepara yang menjadi salah satu icon kota kelahiran R. A. Kartini ini. Saat beranjak dewasa saya kerajinan ini merupakan kerajinan asli Jepara kedua yang saya ketahui (pertama ukir mebel). Setelah saya mulai hobi jalan-jalan, saya mulai mengetahui lainnya seperti monel, gerabah, anyaman, dll. Saat itu, terbesit dalam pikiran saya tenun merupakan kain tradisional yang biasa saja. Namun, ketika saya mulai mencari tahu tentang kebudayaan tersebut,
"only 1 word.....beautiful". Melihat teksturnya, keindahan dalam memadu warna dan motif, hingga proses pembuatannya yang lumayan rumit. Pantaslah harganya rata-rata diatas ratusan ribu dan banyak peminatnya.
|
gapura masuk Sentra Tenun Troso |
Saya pernah jalan-jalan dengan rekan baik yang berasal dari Banjarnegara, yaitu Bro Fikri. Saat itu kita datang ke Sentra Tenun Troso Jepara yang terletak di Desa Troso kecamatan Pecangaan yang masih dalam kabupaten Jepara. Disana kita datang ke salah satu showroom sekaligus workshop tenun troso untuk mengenal kerajinan yang mendunia itu.
Ketika kita mengulik proses pembuatannya, yah....seperti yang saya utarakan diatas bahwa prosesnya lumayan rumit. Dimulai dari penyusunan benang yang ditata sejajar (ngeteng plangkan), lalu dikaitkan dengan plangkan atau rangkaian kayu berbentuk kotak yang disebut nali atau mengikat motif dengan tali rafia. Setelah itu adalah penataan motif dan pemberian motif pada benang yang akan di tenun. baru dilanjutkan proses penenunan menggunakan alat tradisional ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) sering disebut
Gagrakan.
|
Saya sewaktu coba ATBM |
Untuk motifnya sendiri ada banyak sekali, mulai dari rangrang, baron, endek, dll. Bahkan sekarang kita bisa memesan motif sesuai keinginan, itu semua dilakukan agar para pengrajin tenun dapat memenuhi permintaan pasar serta tetap terjaga pelestariannya. Distribusi kain tenun sangat luas, bahkan kain tenun troso telah dikenal hingga ke seluruh dunia. Salah satu pasar terbesar lokalnya adalah Bali, jadi jika kalian yang tinggal di Jawa tengah dan sering liburan ke Bali sekaligus berbelanja kain tenun, cobalah kalian bandingkan kain tenun yang kalian beli di Bali dengan di Jepara. Pasti hasilnya sama, karena mereka disuplai dari Jepara.
Salah satu inti dari celoteh saya ini, bahwa Jepara merupakan kota kecil yang ragam budaya dan indah alamnya. Kalian coba liburan ke Jepara, ada puluhan pantai eksotik, pulau Panjang, Pulau Karimunjawa yang indah, gunung, pusat kopi, kebudayaan agama yang bagus, ragam kesenian yang menawan, beberapa air terjun yang menyejukkan, warganya yang ramah, aneka kerajinan yang lengkap (Troso, gerabah, mebel, ukir, patung, kaligrafi, monel, anyaman, dll), dan masih banyak lagi.
Amazing for jepara!!!
Thanks untuk para pembaca, semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat. Tetap semangat jalani aktifitas, bangga menjadi Indonesia