Ilustrasi dari Google |
Siang hari saat sedang mengurus beberapa kerjaan dan orderan, tiba-tiba rekan saya yang mengelola cabang di Jogja telepon. Beliau memberi kabar bahwa ada calon konsumen yang ingin memesan tiket pesawat, rekan saya tidak bisa melayani karena sedang keluar kota bersama keluarganya. Dika adalah nama panggilan sahabat sekaligus rekan bisnis saya. Tepatnya pada sore hari, rekan saya tersebut mengirimkan nomor telepon calon konsumen tersebut melalui BBM (Blackberry Messenger). Tentu saya sebagai seller wajib hukumnya untuk segera menghubungi.
Saat telepon tersambung, suara lelaki sekitar umur 35-40 tahun bernama Bpk. Iskandar menyambut dengan linglung.
Percakapan :
Saya : WisataJepara.Com, selamat sore.....
Bpk. Iskandar : Iya sore...
Saya : Saya mendapat notifikasi dari rekan saya Bpk. Dika, bahwa anda berencana memesan tiket pesawat. Apakah benar hal tersebut?
Bpk. Iskandar : engh....mmm..... oh, iya...iya....benar
Saya : Iya pak, begini....bapak berencana memesan tiket keberangkatan dari mana dan tujuannya kemana??
Bpk. Iskandar : saya mau pesan tiket Semarang-Jakarta Pak.
Saya ; Oke pak, mau pesan untuk keberangkatan kapan, bapak?
Bpk. Iskandar : Saya mau pesan untuk besok hari Senin, sekitar siang ya....
Saya langsung cek jadwal penerbangan sesuai keinginan beliau dengan software keagenan tiket pesawat yang saya pakai. Lalu, di layar monitor laptop telah muncul jadwal penerbangan untuk tanggal yang diinginkan Bpk. Iskandar.
Saya : Bapak ingin memesan untuk berapa kursi??
Bpk. Iskandar : saya pesan 7 kursi.
Saya : Segera kami proses pak..... Untuk melakukan reservasi, saya membutuhkan nama lengkap para calon penumpang yang bapak daftarkan
Bpk. Iskandar : oke Pak Panji, setelah ini karyawan saya akan mengirim nama-nama penumpangnya melalui SMS
Saya : Baik Pak, saya tunggu.......Sebelum itu, saya membutuhkan alamat email bapak guna mengirimkan invoice dan e-ticket yang sudah dibayar.
Bpk. Iskandar : Gak usah Pak, nanti kalau sudah saya bayar dan tiket sudah issued cukup kirimkan kode booking lewat SMS aja....
Saya : Baik Pak, namun alangkah baiknya agar tetap saya kirimkan e-ticket ke email anda karena pelayanan kami harus sampai tuntas.
Bpk. Iskandar : Gak usah mas, saya percaya kok sama anda. pokoknya nanti kalau issued SMS aja kode booking tiket saya, tenang aja Pak Panji...
Saya : Baik kalau begitu Pak, mohon segera kirimkan nama-nama calon penumpangnya dan silahkan ditunggu proses booking dari kami.
Bpk. Iskandar ; Ya mas....saya tunggu invoice dari anda
Telepon pun saya tutup....
Sedikit bingung dan ada rasa curiga, karena hanya pelanggan rutin saja yang cukup meminta kode booking via SMS tanpa perlu mendapatkan tiket pesawatnya. Tetapi, rata-rata pelanggan yang sudah rutin tersebut tetap saya kirimkan tiket pesawatnya melalui email sebagai SOP agen tiket. Saya juga curiga dengan nada/logat bicara Bpk. Iskandar, sangat kental sekali seperti customer service. Padahal, dia diposisikan sebagai pembeli serta beliau mengaku sebagai pimpinan sebuah perusahaan, tentunya
sikap jaim berwibawa bukan sikap layaknya customer service.
Meskipun sedikit kecurigaan tersebut mulai datang, saya tetap menyelesaikan proses reservasi tiket pesawat Bpk. Iskandar karena bagaimanapun beliau adalah konsumen WisataJepara.Com. Setelah mendapatkan SMS berupa nama-nama calon penumpang dari karyawannya Bpk. Iskandar, saya langsung melanjutkan proses input data pada reservasi tersebut. Tak lama kemudian, total invoice keluar yang langsung saya sampaikan ke Bpk. Iskandar melalui SMS serta memberitahukan akun bank yang saya sediakan sebagai fasilitas pembayaran. Tak lama kemudian Bpk. Iskandar menghubungi saya....
Saya : Malam Pak, bagaimana untuk total invoice yang saya kirimkan??
Bpk. Iskandar : Maaf Bapak, apakah anda memiliki akun bank BRI?? Karena akun bank saya BRI
Saya : Tentu ada pak, namun tidak apa-apa jika anda ingin melakukan transfer dari bank BRI ke bank BCA.
Saya : Baik pak, segera saya kirim via SMS akun bank BRI saya....
Bpk. Iskandar : Baik pak, saya tunggu ya...
*Telepon ditutup
Wauwww..............
Sangat-sangat aneh semakin terasa......
Sekitar 15 menit setelah saya mengirimkan akun bank BRI melalui SMS, Bpk. Iskandar langsung menghubungi saya untuk memberitahukan bahwa invoice telah dibayarkan. Karena saya menggunakan fasilitas mobile banking dan e-banking untuk semua akun bank yang saya miliki, tentu sangat mudah untuk melakukan pengecekan ataupun mendapatkan notifikasi tentang lalu lintas keuangan yang terjadi. Tak lama kemudian telepon saya berdering....
Bpk. Iskandar : Bagaimana pak, sudah bisa di issued tiketnya??
Saya : Mohon maaf bapak, pembayaran anda belum kami terima....Mohon ditunggu sebentar hingga pembayaran anda masuk ke rekening kami.
Bpk. Iskandar : Lho......gak mungkin belum diterima mas! saya sudah transfer lho.....saya tadi baru dari ATM dan saya transfer sesuai invoice dari bapak!!
Saya : Iya pak, mohon ditunggu sebentar....mungkin server BRI sedang sibuk/sedang ada penumpukan lalu lintas transaksi sehingga pengiriman uang bapak tidak bisa cepat.
Bpk. Iskandar : Coba Pak Panji cek ke ATM, apakah transfer saya sudah masuk atau belum.
Saya : Tenang bapak, kami menggunakan fasilitas tercepat agar transaksi dengan konsumen bisa cepat, jadi kami menggunakan fasilitas mobile banking dan e-banking. Hanya dalam hitungan detik segalanya bisa diproses dan konsumen pun puas
Bpk. Iskandar : oh gak pakai ATM???Coba pak ke ATM saja, di cek dulu
Saya : Seperti yang saya beritahukan tadi bapak, kami menggunakan sistem yang canggih untuk jual beli tiket pesawat, tentunya juga akurat. (Hahahahahaa.....Kayak udah jadi server ticketing yang bonafit aja, kok sistem yang canggih.hihihihihiii......tapi kan memang canggih)
Bpk. Iskandar : Baik Pak, kalau begitu saya mau menghubungi call center BRI dulu untuk komplain masalah ini
Saya : Iya pak, silahkan.....
*Telepon ditutup
Bpk. Iskandar : Tapi pak Panji, saya harus tahu kejelasan tentang transfer saya ke anda dan itu bukan uang pribadi.
Saya : Ya sudah begini saja.....didepan saya ada 3 buah komputer yang aktif dan online. Komputer-komputer ini terintegrasi dengan sistem perbankan serta dapat melacak alur transaksi yang terjadi di akun bank saya. Silahkan bapak menyebutkan nomor rekening dan nama pemilik akun bank yang dipergunakan untuk transfer ke bank saya tadi. Saya bisa melacaknya dan mengetahui lintas transaksi tersebut dengan sedikit kode enkripsi dan bantuan beberapa software canggih untuk penjualan online. Dengan begitu, saya akan mengetahui riwayat transaksi anda.
*Telepon tiba-tiba terputus
Hingga keesokan harinya, beliautidak ada menghubungi lagi....bahkan sampai sekarang!!!
Begitulah sedikit kronologi ceritanya, sebenarnya lebih lama dan panjang namun saya masih ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan. Artikel ini saya buat selingan saat istirahat dan berbagi pengalaman agar rekan-rekan tidak mudah terjatuh di sebuah sisi PHP berlanjut ke penipuan.
Salam sukses, semoga bermanfaat.....